(Vibiznews – Commodity) – Melihat posisi harga gula berjangka hari Selasa yang berakhir hari Rabu (16/01) di bursa komoditas internasional ICE New York dan juga London sedang melonjak tinggi. Harga gula di New York naik ke level tertinggi 5 minggu karena berkurangnya output di Brasil setelah laporan Unica dan juga bullish
UNICA melaporkan produksi gula Brasil pusat selatan 2018/19 hingga Desember turun -26,5% y/y di 26,339 MMT, dengan persentase tebu yang digunakan untuk etanol di 65,53% (naik dari 53,07% tahun lalu) dan persentase tebu digunakan untuk gula sebesar 35,47% (turun dari 46,93% tahun lalu).
Penguatan harga minyak mentah Selasa adalah faktor bullish lain untuk gula karena harga minyak yang lebih tinggi adalah positif untuk harga etanol dan mungkin mendorong pabrik gula Brasil mengalihkan lebih banyak tebu ke arah produksi etanol daripada gula, sehingga membatasi pasokan gula.
Harga gula mentah akhir perdagangan bursa New York sedang naik 0,41 atau 3,22% pada harga $ 13,16 per lb untuk kontrak berjangka Maret 2019. Demikian juga dengan harga gula putih kontrak Maret yang terpantau di bursa London sekarang sedang naik 11,30 atau 3,29% pada harga $354.80.
Harga gula pada hari Rabu menguat ke tertinggi 1 bulan setelah real Brasil menguat ke tertinggi 2-1/4 bulan terhadap dolar, yang menghambat ekspor oleh produsen gula Brasil. Juga, Somar Meteorologia memperkirakan suhu di atas 90 derajat dengan peluang terbatas untuk hujan minggu ini di daerah-daerah penghasil gula Brasil, yang dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil tebu.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga gula berpotensi retreat oleh profit taking pasar.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang