(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York akhir pekan hari Selasa yang berakhir hari Rabu (16/01) kembali ditutup negatif masuki hari ketiga berturut dengan turun ke posisi terendah 3 minggu. Sedangkan perkembangan harga kakao berjangka di London turun ke posisi terendah 4 minggu.
Anjloknya harga kakao dunia dipicu oleh tanda-tanda produksi kakao yang kuat di Afrika Barat. Dimana hari Senin Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia, melaporkan bahwa petani Pantai Gading mengirim 1,19 MMT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober-13 Januari, naik + 12,2% dari waktu yang sama tahun lalu. Juga, data dari Ghana, produsen kakao terbesar kedua di dunia, menunjukkan hasil yang kuat setelah Dewan Kakao Ghana melaporkan bahwa pembelian kakao dari petani kakao Ghana naik + 4,7% y/y menjadi 455.663 MT selama dua belas minggu pertama panen dari Oktober 5-Des 28.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Maret di ICE New York turun 67 atau 2,86 persen pada posisi $2.274 per ton. Untuk harga kakao di bursa London turun 12 atau 0,72% berada pada posisi 1,686 pound per ton.
Pekan lalu harga harga kakao bergerak lebih tinggi hingga mencapai posisi tertinggi 6 bulan oleh kekhawatiran panen di Afrika Barat, dimana Radiant Solutions mengatakan pertumbuhan panen pertengahan akan minimal untuk tanaman kakao karena kondisi cuaca di seluruh Pantai Gading dan Ghana telah sangat kering. Kemudian Dewan Kakao Ghana juga melaporkan bahwa pembelian kakao dari petani kakao Ghana mencapai 410.319 MT selama sebelas minggu pertama panen mulai 5 Oktober – 21 Desember, turun -5,7% y / y.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa New York akhir sesi pada esok hari diperkirakan naik kembali oleh proyeksi pelemahan dolar AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang