(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah dunia perdagangan sesi Asia hari Kamis (17/01) masih bergerak hati-hati dengan harga minyak WTI turun menuju bawah kisaran 52,00 karena meningkatnya persediaan stok AS. Meskipun permintaan minyak mentah terus meningkat, pedagang komoditas minyak khawatir bahwa laju pertumbuhan permintaan mungkin tidak cukup setelah cadangan gas AS tumbuh lebih dari yang diharapkan.
EIA melaporkan produksi minyak mentah AS minggu lalu mencapai rekor baru sepanjang masa, mencapai 11,9 juta barel per hari, dengan ekspor barel juga mencapai rekor tertinggi 3 juta barel per hari, dan stok bensin menambah 7,5 juta barel pekan lalu, jauh di atas angka perkiraan kenaikan 2,8 juta barel, sehingga total cadangan bensin mencapai 255,6 juta barel.
Harga minyak mentah acuan internasional yaitu minyak berjangka Brent berada di $61,06 per barel yang turun 31 sen atau 0,51 persen. Demikian juga dengan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 26 sen, atau 0,50 persen, menjadi $ 52,00 per barel. Selama 2 hari berturut sebelumnya harga minyak berjangka rally dan kemarin capai posisi tinggi dalam 4 hari perdagangan.
Peningkatan output dapat merusak pasar minyak mentah yang telah menerima dukungan dari pengurangan pasokan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, termasuk eksportir utama Arab Saudi, dan produsen utama non-OPEC Rusia.
Selain itu juga pasar minyak dipengaruhi oleh tanda-tanda pelambatan ekonomi di seluruh dunia, di Amerika pasca penutupan operasional pemerintah ekonomi alami pukulan besar. Dan awal pekan ini, Tiongkok melaporkan data perdagangan bulan Desember yang buruk, dengan ekspor dan impor berkontraksi dari tahun sebelumnya.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang