(Vibiznews – Commodity) – Perdagangan kopi Arabika yang diperdagangkan di bursa komoditas ICE New York hari Selasa yang berakhir hari Rabu (23/01) ditutup lebih rendah, demikian juga dengan harga kopi Robusta di London terjun ke posisi termurah dalam 3 minggu.
Harga kopi Arabika turun dikarenakan kurs Real Brasil jatuh ke level terendah 3-minggu terhadap dolar. Semakin lemah Real mendorong ekspor oleh produsen kopi Brasil, sehingga meningkatkan pasokan kopi global. Padahal persediaan global saat ini tetap berlimpah karena persediaan kopi yang dipantau oleh ICE pada Jumat lalu naik ke level tertinggi 4-1 / 2 tahun di 2,477 juta kantong. Juga, Cecafe melaporkan ekspor kopi hijau Desember Brazil melonjak 27% y/y menjadi 3,36 juta kantong, tertinggi selama Desember.
Kemudian penurunan harga kopi Robusta di London dipicu oleh perkiraan dari kantor cuaca Vietnam bahwa Dataran Tinggi Tengah Vietnam, daerah penghasil kopi terbesar di negara itu akan menerima curah hujan normal mulai 22-31 Januari, yang akan meningkatkan hasil kopi robusta di Vietnam, produsen robusta terbesar di dunia.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Maret 2019 bursa New York ditutup turun 1.60 atau 1,52% dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $103,35 per lb. Namun untuk harga kopi robusta kontrak bulan Januari turun 22 atau 1,43% pada posisi $ 1512 per ton.
Kelemahan dalam harga kopi mungkin dapat terbatas setelah Conab, agen perkiraan resmi pemerintah Brasil memproyeksikan bahwa produksi kopi Brasil 2019/20 akan turun -18% y/y menjadi 50,5 juta kantong ketika tanaman bergerak ke bagian hasil panen yang lebih rendah dari setengahnya. siklus 2 tahun.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika dapat naik jika mata uang Real meningkat.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang