Harga Gula Berjangka ICE Bangkit Oleh Permintaan Lebih China

741

(Vibiznews – Commodity) – Harga gula berjangka  yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional ICE New York  pada penutupan hari Rabu yang berakhir hari Kamis (24/01) lebih tinggi  di tengah penguatan real Brasil terhadap dolar, yang menghambat ekspor oleh produsen gula Brasil.

Kemudian sentimen positif lainnya untuk gula adalah kekuatan dalam permintaan gula Cina setelah Administrasi Umum Bea Cukai Cina melaporkan bahwa impor gula 2018 Cina naik 22% y/y menjadi 2,8 MMT. Namun keuntungan dibatasi oleh kelemahan dalam harga minyak mentah yang negatif untuk harga etanol dan mungkin mendorong pabrik gula Brasil untuk mengalihkan lebih banyak penghancuran tebu ke arah produksi gula daripada produksi etanol, sehingga meningkatkan pasokan gula.

Harga gula mentah akhir perdagangan bursa New York sedang naik  0,04  atau 0,31% pada harga $ 12,97  per lb untuk kontrak berjangka Maret 2019. Demikian juga dengan harga gula putih kontrak Maret yang terpantau  di bursa London sekarang sedang naik  2,10 atau 0,60% pada harga $350.70.

Kekuatan harga gula lainnya juga didapat dari laporan Asosiasi Pabrik Gula India memangkas estimasi produksi gula 2018/19 untuk India, produsen gula terbesar kedua di dunia, menjadi 30,7 MMT dari perkiraan 31,75 MMT Oktober. Harga gula masih mendapat dukungan dari data Selasa lalu dari Unica yang menunjukkan bahwa produksi gula 2018/19 Brasil Center-South hingga Desember turun -26,5% y/y di 26,339 MMT.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga gula berpotensi turun kembali jika harga minyak mentah masih melemah dan kurs Real Brasil retreat kembali.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here