(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York awal pekan yang ditutup hari Selasa (29/01) bangkit oleh dari harga terendah 1-1/4 bulan demikian juga harga kakao di bursa London bangkit dari harga terendah 1-1/2 bulan oleh aksi bargain hunting pasar setelah anjlok cukup parah akhir pekan lalu.
Aksi kuatnya bargain hunting tersebut dipicu oleh pelemahan dolar AS dan kekhawatiran tentang kondisi kering di Afrika Barat. Namun kenaikan harga dibatasi oleh tanda-tanda produksi kakao yang kuat dan permintaan yang lebih lemah dari perkiraan. Data hari kemarin dari Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia, menunjukkan bahwa petani Pantai Gading mengirim 1,3 MMT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober-27 Januari, naik 9,3% dari waktu yang sama tahun lalu.
Demikian juga data hari Rabu dari Ghana, produsen kakao terbesar kedua di dunia, menunjukkan hasil yang kuat setelah Dewan Kakao Ghana melaporkan bahwa pembelian kakao dari petani kakao Ghana naik 20,8% y/y menjadi 525.856 MT selama tiga belas minggu pertama panen sejak 5 Oktober -Jan 3.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Maret di ICE New York naik 25 atau 1,12 persen pada posisi $2.250 per ton. Untuk harga kakao di bursa London naik 6 atau 0.37% berada pada posisi 1,607 pound per ton.
Harga kakao masih defensif karena tanda-tanda permintaan hangat setelah National Confectioners Association melaporkan Jumat lalu bahwa pemrosesan kakao Q4 Amerika Utara naik 1,2% menjadi 117.526 MT, lebih lemah dari ekspektasi 2,5%. Kemudian Asosiasi Kakao Eropa melaporkan pada hari Rabu pekan lalu bahwa penggilingan kakao Eropa Q4 naik 1,6% y/y menjadi 359.103 MT, di bawah ekspektasi + 2,0% y/y. Asosiasi Kakao Singapura juga melaporkan minggu lalu bahwa penggiling kakao Asia Q4 secara tak terduga naik 6,3% y/y menjadi 208.900 dan bahwa penggiling kakao Asia 2018 setahun penuh naik + 7,8% y/y ke rekor 780.956 MT.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa London akhir sesi pada esok hari diperkirakan masih bergerak positif oleh proyeksi pelemahan dolar AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang