Harga Gula di Amerika dan Inggris Bangkit Dari 2 Hari Terpukul

635

(Vibiznews – Commodity) – Harga gula berjangka  yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional ICE New York  dan juga London hari Kamis yang ditutup hari Jumat (01/02) bangkit dari posisi terpuruk selama 2 hari berturut. Reboundnya harga gula mendapat kekuatan dari kenaikan harga minyak mentah serta rally mata uang Real Brasil.

Real Brasil rally ke level tertinggi 3 bulan hari ini terhadap dolar, yang menghambat ekspor oleh produsen gula Brasil. Selain itu harga minyak mentah  WTI menguat ke level tertinggi 2-1/4 bulan, yang menguntungkan harga etanol dan dapat mendorong pabrik gula Brasil mengalihkan lebih banyak penghancuran tebu ke arah produksi etanol daripada produksi gula, sehingga membatasi pasokan gula.

Namun bullishnya harga gula dibayangi oleh sentimen negatif dari laporan persediaan gula India tahun 2018 hampir dua kali lipat menjadi 15,4 MMT pada 31 Desember. Produksi gula India 2018/19 diperkirakan naik  5,3% y/y ke rekor 35,9 MMT, menurut proyeksi USDA, yang akan menempatkan produksi gula India di atas produksi Brasil untuk pertama kalinya dalam 15 tahun.

Harga gula mentah akhir perdagangan bursa New York sedang naik 0,20 atau 1,60% pada harga $12,73  per lb untuk kontrak berjangka Maret 2019. Demikian juga dengan harga gula putih kontrak Maret yang terpantau  di bursa London sekarang sedang naik  2,00 atau 0,597% pada harga $341.30.

Di pasar gula berjangka masih terdapat sentimen positif  dari produksi gula yang lebih kecil di Brasil setelah data dari Unica Rabu lalu menunjukkan bahwa produksi gula Tengah-Selatan 2018/19 hingga pertengahan Januari turun 26,5% y/y di 26,350 MMT, dengan persentase tebu yang digunakan untuk produksi gula turun menjadi 35,5% dari 46,9% tahun lalu dan persentase tebu yang digunakan untuk produksi etanol naik menjadi 64,5% dari 53,1% tahun lalu.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga gula berpotensi retreat oleh turunnya harga minyak mentah dan kekhawatiran rtreatnya Real Brasil.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here