(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York dan juga ICE London Kamis yang ditutup hari Jumat (01/02) memperpanjang penurunan 3-sesi berturut ke posisi terendah baru 1-1/2 bulan oleh sentimen yang sama dengan perdagangan sebelumnya yaitu tanda pasokan yang meningkat.
Sebelumnya sudah diinformasikan tekanan harga kakao berlanjut oleh tanda-tanda produksi kakao yang kuat datang dari Ghana, produsen kakao terbesar kedua di dunia, dimana Dewan Kakao Ghana melaporkan bahwa pembelian kakao dari petani kakao Ghana naik 5,9% y/tahun ke 591.253 MT selama lima belas minggu pertama panen mulai 5 Oktober – 17 Januari.
Kekhawatiran permintaan kakao juga menekan harga setelah National Confectioners Association melaporkan pada 18 Januari bahwa pemrosesan kakao Q4 Amerika Utara naik hanya 1,2% menjadi 117.526 MT, lebih lemah dari ekspektasi 2,5%. Asosiasi Kakao Eropa melaporkan 16 Januari bahwa penggilingan kakao Eropa Q4 naik hanya 1,6% y/y menjadi 359.103 MT, di bawah ekspektasi 2,0% y/y.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Maret di ICE New York turun 8 sen atau 0,37 persen pada posisi $2168 per ton. Untuk harga kakao di bursa London turun 11 sen atau 0,70% berada pada posisi 1,571 pound per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa London akhir sesi pada esok hari diperkirakan dapat bangkit kembali secara teknikal oleh aksi bargain hunting.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang