(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak dunia yang yang diperdagangkan pada hari Selasa yang berakhir beberapa saat lalu pada hari Rabu (06/02) jatuh dari posisi tertinggi dua bulan setelah buruknya data pesanan pabrik AS yang menghidupkan kembali kekhawatiran perlambatan ekonomi.
Harga minyak mentah berjangka internasional Brent turun 41 sen ke posisi $62,10 per barel yang mendekati level terendah sesi di $61,72 atau jatuh dari tertinggi dua bulan pada hari Senin lalu di $ 63,63. Demikian juga harga minyak berjangka West Texas Intermediate AS mengakhiri sesi turun 90 sen atau 1,7 persen ke posisi $53,66 per barel.
Harga minyak merosot juga oleh karena minat pasar yang berkurang ke pasar minyak berjangka dan beralih kepada pasar ekuitas dan juga forex yang terbebani oleh sentimen hubungan perdagangan AS-China yang belum pas dan juga dipengaruhi oleh penguatan dolar AS.
Penguatan dolar AS memberikan tekanan terhadap investor oleh karena denominasi minyak berjangka menggunakan dolar dan menurunkan minat pasar untuk memperdagangkannya sehingga cenderung menjual aset minyak mereka.
Namun kekhawatiran tentang laju pertumbuhan ekonomi global masih bergulir ketika data pesanan baru untuk barang-barang pabrik AS turun secara tak terduga pada bulan November seperti yang dilaporkan pemerintah pada awal pekan. Prospek ekonomi global dan prospek pertumbuhan permintaan bahan bakar yang disertai data ekonomi yang buruk di China serta ketegangan perdagangan AS dan China menjadi ganjalan harga minyak mentah saat ini.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang