(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao berjangka yang diperdagangkan berakhir pada hari Kamis (07/02) naik cukup signfikan dengan kenaikan di bursa ICE New York ke posisi tertinggi 1 minggu sedangkan kenaikan di bursa ICE London naik ke puncak tinggi 2 pekan.
Lompatan harga gula di ICE New York oleh aksi bargain hunting setelah ada laporan terjadi hujan deras di Afrika Barat minggu ini di tengah kekhawatiran bahwa hujan dapat memperlambat panen kakao di Pantai Gading dan Ghana.
Kenaikan harga kakao London juga memiliki dukungan atas kekhawatiran tentang pasokan jangka pendek yang lebih ketat karena kontrak berjangka Maret melebar ke rekor tertinggi atas kontrak berjangka Mei.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Maret di ICE New York naik 38 atau 1.71 persen pada posisi $2257 per ton. Untuk harga kakao di bursa London naik 37 atau 2.21% berada pada posisi 1708 pound per ton.
Untuk kenaikan lebih lanjut mungkin terbatas pada tanda-tanda kuatnya produksi kakao global setelah data hari Selasa dari Ghana, produsen kakao terbesar kedua di dunia, menunjukkan output yang kuat karena pembelian kakao dari petani kakao Ghana naik 10,8% y/y menjadi 618.520 MT selama enam belas pertama minggu panen dari tanggal 5 Oktober – 24 Januari, dan data hari Senin dari Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia, menunjukkan bahwa petani Pantai Gading mengirim 1,366 MMT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober-3 Februari, naik + 9,6% dari waktu yang sama tahun lalu. Juga, stok kakao yang disimpan di gudang pelabuhan yang dipantau oleh ICE naik ke level tertinggi 2-3 / 4 bulan dari 3,671 juta kantong pada hari Selasa.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa London akhir sesi pada esok hari diperkirakan dapat bangkit kembali secara teknikal oleh pelemahan lanjutan poundsterliing dan untuk kakao New York diperkirakan meningkat oleh pelemahan dolar.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang