(Vibiznews – Commodity) – Perdagangan kopi Arabika yang diperdagangkan di bursa komoditas ICE New York dan kopi Robusta di ICE London pada akhir perdagangan hari Selasa (12/02) ditutup anjlok parah dengan harga kopi arabika terjun ke level terendah 5 minggu dan kopi robusta ke level terendah 1-1/2 bulan.
Ambruknya harga kopi arabika tertekan pelemahan kurs Real Brasil yang merosot ke level terendah 2-minggu terhadap dolar sehingga mendorong ekspor oleh produsen kopi Brasil. Tekanan lainnya datang dari pada tanda-tanda hujan lebat di Minas Gerais, wilayah kopi terbesar Brasil, setelah Somar Meteorologia melaporkan 46,8 mm hujan di Minas Gerais selama seminggu terakhir, atau meningkat 100% dari rata-rata historis.
Tanda-tanda persediaan melimpah juga membebani harga kopi setelah kelompok eksportir CeCafe melaporkan ekspor kopi hijau Jan Brasil naik 20% y/y menjadi 3,05 juta kantong, rekor tertinggi untuk bulan Januari. Juga, Organisasi Kopi Internasional (ICO) terakhir melaporkan bahwa ekspor kopi global selama Oktober-Des naik 8,1% y/y menjadi 30,9 juta kantong. Selain itu, persediaan kopi yang dipantau ICE tepat di bawah tinggi 4-1/2 tahun dari 2,489 juta kantong yang diposting pada 23 Januari.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Maret 2019 bursa New York ditutup turun 2.40 atau 2,34% dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $100,20 per lb. Demikian juga harga kopi robusta kontrak bulan Maret turun 26 atau 1.70% pada posisi $1503 per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika dapat naik lagi oleh proyeksi kenaikan mata uang Real Brasil.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang