(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York dan berakhir pada hari Rabu (20/02) rally ke 1 bulan tertinggi karena kekhawatiran cuaca di Afrika Barat. Sedangkan di bursa ICE London, harga kakao ditutup menguat ke posisi tertinggi dalam 8 bulan.
Perdagangan kakao di ICE New York sempat tertekan pada awal sesi namun bangkit lagi setelah perkiraan untuk suhu di atas normal dengan kondisi kering selama minggu depan di Afrika Barat dapat meningkatkan tekanan pada tanaman kakao Pantai Gading dan Ghana.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Maret di ICE New York naik 11 atau 0,47 persen pada posisi $2340 per ton. Untuk harga kakao berjangka kontrak bulan Maret di bursa London turun 17 atau 0,96% berada pada posisi 1778 pound per ton.
Kenaikan harga kakao mungkin terbatas pada tanda-tanda produksi kakao yang kuat, menimbang data dari Pantai Gading hari Senin lalu sebagai produsen kakao terbesar di dunia yang menunjukkan bahwa petani Pantai Gading mengirim 1,451 MMT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober-17 Februari, naik 8,3% dari waktu yang sama tahun lalu.
Kemudian laporan dari Ghana sebagai produsen kakao terbesar kedua di dunia hari Senin lalu melaporkan pembelian kakao dari petani kakao Ghana naik 15,4% y/y menjadi 644.318 MT selama tujuh belas minggu pertama panen mulai 5 Oktober – 31 Januari. Selain itu, stok kakao yang disimpan di gudang pelabuhan dipantau oleh ICE Futures US exchange naik ke tertinggi 3-1/2 bulan 3,87 juta kantong.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa London akhir sesi pada esok hari diperkirakan turun oleh proyeksi meningkatnya kurs poundsterling di pasar forex global.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang