Market Outlook, 25 February – 1 March 2019

1905

(Vibiznews – Editor’s Note) – Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia bergerak rebound menguat, walau agak fluktuatif, didukung sentimen dari bursa kawasan Asia yang menaruh harapan baru dalam progres negosiasi perdagangan AS – China. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 1.76% ke level 6,501.378. Untuk minggu berikutnya (25 Februari – 1 Maret 2019), IHSG kemungkinan agak tertahan di fase konsolidasi, namun tetap berpotensi menanjak menemui resistant terdekatnya mengarah ke 6600. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di 6581 dan kemudian 6630, sedangkan support level di posisi 6374 dan kemudian 6302.

Mata uang rupiah secara mingguan menguat 0.34% ke level 14,058, sementara dollar di pasar global tergerus karena berkurangnya permintaan sebagai safe haven. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 14,158 dan 14,230, sementara support di level Rp13,890 dan Rp13,832.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika: berupa rilis pidato Fed Chairman Powell pada Selasa malam dan Rabu malam; disambung dengan data Advance GDP q/q pada Kamis malam; berikutnya rilis pidato Fed Chairman Powell lagi pada Jumat dini hari; diakhiri dengan data ISM Manufacturing PMI pada Jumat malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis pidato BOE Governor Carney pada Senin sore; diikuti dengan rilis Inflation Report Hearings Inggris pada Selasa sore; ditutup dengan data Manufacturing PMI Inggris pada Jumat sore.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data Manufacturing PMI China pada Kamis pagi; dilanjutkan dengan rilis Caixin Manufacturing PMI China pada Jumat pagi.

 

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum melemah ketika dilepaskan sebagai safe haven oleh potensi adanya deal dalam negosiasi perdagangan AS – China, dimana indeks dolar AS secara mingguan melemah ke 96.53. Sementara itu, pekan lalu Euro terhadap dollar terpantau menguat ke 1.1333. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1514 dan kemudian 1.1569, sementara support pada 1.1234 dan 1.1214.

Poundsterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.3051 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3216 dan kemudian 1.3257, sedangkan support pada 1.2772 dan 1.2669. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir agak flat ke level 110.67.  Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 111.45 dan 122.59, serta support pada 109.56 serta level 106.61. Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah tipis ke level 0.7126. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7294 dan 0.7393, sementara support level di 0.7057 dan 0.6992.

 

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia berakhir menguat secara mingguan dipimpin bursa kawasan China oleh harapan pada perkembangan baik dalam negosiasi perdagangan AS – China. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau menguat ke level 21435. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 21870 dan 22695, sementara support pada level 20305 dan lalu 18945. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 28783. Minggu ini akan berada antara level resistance di 29095 dan 29373, sementara support di 27502 dan 27312.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau menguat, dengan Dow membukukan gain rally lagi selama 9 minggu berturut-turut, oleh keyakinan pasar akan adanya kesepakatan dalam negosiasi perdagangan AS – China. Indeks Dow Jones secara mingguan menguat ke level 26023.59, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 26273 dan 26535, sementara support di level 24878 dan 24321. Index S&P 500 minggu lalu melompat ke level 2791.48, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2816 dan 2894, sementara support pada level 2681 dan 2616.

 

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau merangkak naik lagi dengan membukukan gain 2 minggu berturut-turut karena data ekonomi AS yang kurang menggembirakan, sehingga harga emas spot menguat ke level $1327.60 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1346 dan berikut $1355, serta support pada $1301 dan $1297.

 

 

Berita dari bursa aset investasi di kawasan Asia, Eropa dan Amerika kerap kali memengaruhi pasang surutnya pasar investasi. Satu saat sepertinya memberi harapan, pada kesempatan lain memutuskan ekspektasinya. Sangat tidak menentu. Kita tidak menyalahkan pasar atas hal tersebut. Pasar tidak pernah salah. Kita, sebagai investor, yang harus mengerti siapa pasar, apa perilakunya, serta bagaimana penyebabnya. Vibiznews.com dapat menjadi pendukung bagi Anda untuk memahami pasar investasi lebih baik. Bagi Anda kami selalu hadir mendampingi. Saat ini, kami sampaikan terimakasih kepada para members yang telah bersama terus dengan kami, partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here