(Vibiznews – Commodity) – Perdagangan kopi berjangka di bursa komoditas internasional bergerak mixed dan flat baik untuk harga kopi Arabika di ICE New York dan juga harga kopi Robusta di bursa ICE London. Akhir perdagangan hari Selasa (26/02) harga kopi Arabika turun karena hujan lebat di Brasil yang dibatasi oleh kenaikan Real Brasil.
Tekanan sentimen hujan derasi di Brasil mendapat laporan dari Somar Meteorologia yang melaporkan curah hujan di Minas Gerais, wilayah penanaman kopi arabika terbesar di Brasil, adalah 53 mm dalam sepekan terakhir, atau meningkat 139% dari rata-rata historis.
Penutupan perdagangan kopi Robusta di ICE London flat mendapat dukungan dari proyeksi dari kantor cuaca provinsi Vietnam Jumat lalu bahwa hujan di Dataran Tinggi Tengah Vietnam, wilayah penghasil kopi terbesar di negara itu, akan lebih rendah daripada rata-rata historis meskipun akhir bulan ini. Namun terjadi peningkatan pasokan di Vietnam, produsen robusta terbesar di dunia, setelah Departemen Umum Bea Cukai Vietnam melaporkan bahwa ekspor kopi Vietnam Jan naik 19,4% m/m dan 41,1% y/y menjadi 183.693 MT.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Maret 2019 bursa New York ditutup turun 0,15 atau 0,15% dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $96,40 per lb. Sedangkan harga kopi robusta kontrak bulan Mei ditutup flat atau pada posisi yang sama sebelumnya di $1551 per ton.
Turunnya harga kopi Arabika tersebut dibatasi oleh kekuatan mata uang Real Brasil, dimana penguatan Real akan menghambat ekspor dari produsen kopi Brasil. Namun harga kopi terus dibayangi oleh laporan ICE 23 Januari akan persediaan kopi meningkat di bawah tertinggi 4-1/2 tahun dari 2,489 juta kantong.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika dapat turun kembali oleh kemungkinan retreatnya Real Brasil oleh penguatan dolar AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang