(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York dan berakhir pada hari Kamis (28/02) melompat tinggi dari harga sebelumnya yang bangkit dari posisi terendah dalam sepekan meskipun dolar AS menguat. Demikian juga harga kakao di bursa ICE London naik ke posisi tertinggi 1 pekan.
Harga kakao bangkit kembali dari kerugian awal dan ditutup lebih tinggi pada perkiraan untuk hujan terbatas di Afrika Barat selama sisa minggu ini. Demikian juga di ICE London harga kakao sempat jatuh ke level terendah 1-1/2 minggu karena penguatan poundsterling ke tertinggi 7-1/2 bulan, namun bangkit kembali.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Maret di ICE New York naik 37 atau 1,63 persen pada posisi $2304 per ton. Untuk harga kakao berjangka kontrak bulan Maret di bursa London naik 12 atau 0,69% berada pada posisi 1746 pound per ton.
Secara keseluruhan, harga kakao tetap di bawah tekanan pada tanda-tanda kuatnya produksi kakao di Afrika Barat. Tanda-tanda kuatnya produksi kakao di Afrika Barat mendapat laporan dari Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia, yang menunjukkan bahwa petani Pantai Gading mengirim 1,478 MMT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober-24 Februari, naik 8,3% dari waktu yang sama tahun lalu.
Demikian juga laporan data 11 Februari dari Ghana, produsen kakao terbesar kedua di dunia, menunjukkan pembelian kakao dari petani kakao Ghana naik 15,4% y/y menjadi 644.318 MT selama tujuh belas minggu pertama panen sejak 5 Oktober – 31 Januari.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa London akhir sesi pada esok hari diperkirakan turun oleh proyeksi naiknya kembali kurs poundsterling di pasar forex global.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang