(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi Arabika berjangka di bursa komoditas internasional New York pada penutupan perdagangan Selasa (05/03) anjlok dari puncak tertinggi sepekan. Namun di bursa ICE London, tekanan harga kopi Robusta berakhir sama dengan perdagangan sebelumnya.
Harga kopi Arabika bergerak lebih rendah ke level terendah 2 bulan oleh tanda-tanda pasokan yang cukup membebani setelah data Jumat lalu dari Kementerian Perdagangan Brasil menunjukkan ekspor kopi Feb Brasil naik 2,6% m/m dan 36,9% y/y menjadi 3,108 juta kantong.
Juga, peneliti komoditas Rabobank pada hari Senin memproyeksikan panen kopi 2019/20 Brasil di 57,6 juta kantong, di atas perkiraan Conab (lembaga riset resmi pemerintah Brazil) 54,5 juta kantong. Selain itu, ICO melaporkan Jumat lalu bahwa ekspor kopi global 2018/19 dari Oktober-Januari naik 6,6% y/y menjadi 41,96 juta kantong.
Untuk sentimen positif bagi perdagangan kopi robusta adalah prediksi dari Pusat Nasional Vietnam untuk Hydro -Peramalan Metorologis untuk kondisi panas dan kering dengan hujan terbatas di Dataran Tinggi Tengah Vietnam, wilayah penghasil kopi terbesar Vietnam, selama paruh kedua bulan Maret.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Maret 2019 bursa New York ditutup turun 2,85 atau 2,84% dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $97,35 per lb. Sedangkan harga kopi robusta kontrak bulan Mei ditutup sama dengan perdagangan sebelumnya pada $1519 per ton.
Sentimen negatif lain untuk perdagangan kopi arabika adalah anjloknya mata uang Real Brasil yang jatuh ke level terendah 5-minggu terhadap dolar pada Jumat lalu, sehingga mendorong ekspor dari produsen kopi Brasil.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika masih akan turun lagi oleh proyeksi pelemahan Real Brasil hari ini.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang