Pemulihan Harga Gula Disupport Kenaikan Harga Minyak

697

(Vibiznews – Commodity) – Harga gula mentah berjangka yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional ICE New York yang berakhir hari Selasa (12/03) bangkit dari posisi  terendah 2 bulan. Demikian juga harga gula putih di bursa ICE London bangkit dari posisi terendah 3 pekan. Harga gula berusaha pulih kembali setelah Kamis lalu anjlok cukup parah.

Harga gula bergerak lebih tinggi  di tengah menguatnya harga minyak mentah, yang menguntungkan harga etanol dan mungkin mendorong pabrik gula Brasil mengalihkan lebih banyak tebu yang dihancurkan ke arah produksi etanol daripada produksi gula, sehingga membatasi produksi gula.

Juga mendapat kekuatan dari laporan Asosiasi Pabrik Gula India bahwa produksi gula 2018/19 di India, yang sekarang merupakan produsen gula terbesar di dunia, dapat turun -1,5 MMT menjadi -2,0 MMT karena pabrik meningkatkan produksi etanol dengan mengorbankan produksi gula.

Harga gula mentah kontrak bulan Mei akhir perdagangan bursa New York ditutup naik  0.11   atau 0.90% pada harga $12,29 per lb. Namun untuk harga gula putih kontrak bulan Mei yang terpantau  di bursa London ditutup naik  2.00  atau 0.59% pada harga $340.50.

Keuntungan harga gula terbatas setelah Brazils Rural Clima  memperkirakan hujan lebih tinggi minggu ini untuk Center-South Brasil, wilayah penghasil gula terbesar. Pekan lalu harga gula jatuh ke posisi terendah 2 bulan  setelah Real Brasil jatuh ke level terendah 2 bulan terhadap dolar.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan  secara teknikal harga gula di ICE New York berpotensi retreat oleh koreksi harga minyak mentah.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here