(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York dan berakhir pada hari Kamis (14/03) tertekan kembali, demikian juga untuk harga kakao di bursa ICE London retreat dari posisi tertinggi 3 pekan.
Pergerakan harga kakao bertambah ketat setelah pasokan kakao yang disimpan di gudang yang dipantau oleh ICE naik ke level tertinggi 5-1/2 bulan pada Selasa sebesar 4,244 juta kantong. Sentimen negatif lainnya setelah hari Senin dilaporkan petani Pantai Gading mengirim 1.546 MMT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober – 10 Maret, naik 9,5% dari waktu yang sama tahun lalu.
Sementara itu, Ghana, produsen kakao terbesar kedua di dunia, melaporkan hasil yang kuat pada 11 Februari karena pembelian kakao dari petani kakao Ghana naik 15,4% y/y menjadi 644.318 MT selama tujuh belas minggu pertama panen mulai 5 Oktober – 31 Januari.
Untuk penurunan harga di bursa London dipicu oleh bangkit dan melajunya nilai kurs poundsterling dalam pair GBPUSD ke posisi tertinggi 10 bulan, karena kakao London dihargai dalam pound.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Maret di ICE New York ditutup turun 1 atau 0.05 persen pada posisi $2216 per ton. Untuk harga kakao berjangka kontrak bulan Maret bursa London ditutup turun 7 atau 0.42% berada pada posisi 1727 pound per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa London akhir sesi pada esok hari diperkirakan retreat oleh proyeksi penguatan kurs pound Inggris.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang