(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi Arabika berjangka di bursa komoditas internasional New York pada penutupan perdagangan Rabu (20/03) turun kembali melanjutkan penurunan sebelumnya. Namun untuk harga kopi Robusta di bursa ICE London ditutup rebound.
Harga kopi Arabika Mei ditutup lebih rendah karena laporan persediaan kopi yang cukup dan curah hujan di Brasil. Persediaan kopi yang dipantau oleh ICE naik ke level tertinggi 4-1/2 tahun dari 2,5 juta kantong meneruskan laporan CeCafe pekan lalu bahwa ekspor kopi arabika Feb Brasil melonjak 40,5% y/y menjadi 3,1 juta kantong.
Kemudian diberatkan oleh curah hujan yang melimpah di Brasil menguntungkan tanaman kopi setelah data dari Somar Meteorologia pada hari Senin lalu menunjukkan bahwa curah hujan di Minas Gerais, wilayah penanaman kopi arabika terbesar di Brasil, diukur 56,8 mm dalam seminggu terakhir, atau 131% diatas rata-rata historis.
Untuk kenaikan harga kopi Robusta mendapat sentimen positif pasar dari pasokan robusta yang lebih kecil setelah data terbaru dari Departemen Bea Cukai Vietnam menunjukkan bahwa ekspor kopi Vietnam Jan-Feb turun 10,1% y/y menjadi 317.148 MT.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Mei 2019 bursa New York ditutup turun 0,20 poin atau 0,21% dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $96.65 per lb. Sedangkan harga kopi robusta kontrak bulan Mei ditutup naik 9 poin atau 0,61% dari perdagangan sebelumnya pada $1505 per ton.
Namun penurunan harga kopi tersebut dibatasi oleh kenaikan nilai mata uang Real Brasil ke level tertinggi 1-1/2 minggu terhadap dolar, yang menghambat ekspor oleh produsen kopi Brasil. Faktor positif lain masih dari data Green Coffee Association Jumat lalu yang menunjukkan persediaan kopi hijau AS turun 4% y/y menjadi 6,26 juta kantong.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika akan melanjutkan pergerakan yang lebih rendah oleh proyeksi retreat mata uang Real Brasil.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang