Gara-gara Produksi India Meningkat, Harga Gula Terjun Dari Puncak Tinggi

923

(Vibiznews – Commodity) – Harga gula mentah berjangka yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional ICE New York yang berakhir hari Rabu (20/03) turun dari posisi tertinggi 2 pekan. Namun untuk harga gula putih di bursa ICE London terjun dari  posisi tertinggi 2 pekan.

Harga gula bergerak lebih rendah setelah Asosiasi Perdagangan Gula Seluruh India menaikkan perkiraan produksi gula 2018/19 untuk India, yang sekarang merupakan produsen gula terbesar di dunia, menjadi 32,6 MMT dari perkiraan Januari 31,5 MMT dan di atas perkiraan Asosiasi Pabrik Gula India 30,7 MMT.

Selain itu juga, pelemahan harga minyak mentah membebani harga gula karena harga minyak mentah yang lebih rendah melemahkan harga etanol dan mungkin mendorong pabrik gula Brasil mengalihkan lebih banyak penghancuran tebu ke produksi gula daripada produksi etanol, sehingga meningkatkan pasokan gula.

Di sisi bearish, Asosiasi Pabrik Gula India pada hari Senin melaporkan bahwa produksi gula India selama 1 Oktober – 15 Maret naik + 5,9% y / y menjadi 27,35 MM

Harga gula bergerak lebih tinggi setelah rally yang terjadi pada pergerakan mata uang Real Brasil ke posisi tertinggi 1-1/2 minggu terhadap dolar. Selain itu data Commitment of Traders (COT) menunjukkan dana pada pekan yang berakhir 12 Maret pada posisi net buy di 126.026, level tertinggi 5 bulan.

Penguatan harga gula juga mendapat dukungan dari rally harga minyak mentah ke level tertinggi 4 bulan, karena harga minyak mentah yang lebih tinggi menguntungkan harga etanol dan mungkin mendorong pabrik gula Brasil mengalihkan lebih banyak penghancuran tebu ke produksi etanol daripada produksi gula, sehingga membatasi pasokan gula.

Kemudian Petrobras menaikkan harga grosir bensin Brasil menjadi 1.8326 real/liter dari 1.8235 real/liter, yang positif untuk harga etanol. Data Selasa lalu dari Unica mendukung harga gula karena menunjukkan produksi gula Brasil Tengah-Selatan pada tahun pemasaran 2018/19 hingga Februari turun 26,45% y/y menjadi 26,364 MMT, dengan persentase tebu dihancurkan untuk penurunan produksi gula turun menjadi 35,40% dari 46,84% tahun lalu dan persentase tebu yang dihancurkan untuk etanol naik menjadi 64,6% dari 53,16% tahun lalu.

Harga gula mentah kontrak bulan Mei akhir perdagangan bursa New York ditutup turun  0,06 atau 0,47% pada harga $12,78 per lb. Namun untuk harga gula putih kontrak bulan Mei yang terpantau  di bursa London ditutup turun  4,90  atau 1,41% pada harga $341.80.

Perdagangan semalam terdapat sentimen positif dari kekuatan mata uang Real Brasil yang naik ke level tertinggi 1-1/2 minggu terhadap dolar  yang menghambat ekspor dari produsen gula Brasil.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan  secara teknikal harga gula di ICE New York berpotensi turun kembali.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here