(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal pekan Senin pagi ini (25/03) terpantau tergelincir 1,05% atau -68,459 poin ke level 6.456,815 setelah dibuka turun ke level 6.473,856. IHSG ikut terseret arus bursa kawasan yang pagi ini kompak di zona merah oleh kekhawatiran akan datangnya resesi dunia.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini terpantau melemah 0,35% ke level Rp 14.215, dengan dollar AS di pasar uang Asia bertahan setelah rally dua hari di tengah tekanan bursa saham global. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.165.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 51,418 poin (0,79%) ke level 6.473,856. Indeks LQ45 juga melemah 12,616 poin (1,23%) ke level 1.013,318. Pagi ini terseok ke zona merah, IHSG melemah 1,05% atau -68,459 poin ke level 6.456,815. Sementara LQ45 terlihat turun 1.25% atau -12,853 poin ke level 1013,081.
Tercatat sementara ini sebanyak 69 saham naik, 218 saham turun dan 112 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street yang berakhir pada Sabtu subuh terpantau melemah di tengah kekhawatiran pasar terhadap prospek melemahnya ekonomi global bahkan risiko resesi dunia, dengan S&P 500 membukukan loss harian terburuknya sejak Januari. Sedangkan, bursa regional pagi ini terlihat umumnya kompak memerah, di antaranya Indeks Nikkei yang merosot 3,24% dan Indeks Hang Seng yang turun 1,69%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini tertekan bersama sentiment negative bursa regional Asia, dimana Nikkei terpuruk sampai 3%, oleh kekhawatiran akan datangnya resesi dunia. Berikutnya IHSG kemungkinan masih akan terhadang sentiment negative lalu berkonsolidasi, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.537 dan 6.581. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.339, dan bila tembus ke level 6.302.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido