(Vibiznews – Commodity) – Harga gula mentah berjangka yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional ICE New York yang berakhir hari Selasa (26/03) turun ke posisi terendah 2 pekan. Demikian juga untuk harga gula putih di bursa ICE London turun ke level terendah baru 2-3/4 bulan.
Pemicu anjloknya kembali harga gula karena produksi gula yang tinggi di Brasil setelah Platts pada hari Senin merilis sebuah survei analis yang menunjukkan ekspektasi konsensus untuk kenaikan 7,7% tahun/tahun menjadi 28,5 MMT dalam produksi gula pada 2019/20 (mulai 1 April) di South-Center Brasil.
Selain itu, Platts Kingsman pada hari Senin menaikkan perkiraan untuk surplus gula 2018-19 menjadi 5,5 MMT dari perkiraan Jan 3,2 MMT karena produksi gula yang lebih besar dari perkiraan oleh India dari rekor 32,9 MMT vs perkiraan Februari 32,3 MMT. Juga di sisi bearish, Platts Kingsman mengurangi proyeksi 2019-20 defisit gula globalnya menjadi 1,9 MMT dari 3,6 MMT Februari karena berkurangnya perkiraan konsumsi dan output yang lebih tinggi oleh Rusia, Iran, dan Mesir.
Harga gula pada hari Senin juga dilemahkan oleh harga minyak mentah yang sedikit lebih rendah, yang menunjukkan harga etanol yang lebih rendah, produksi etanol Brasil yang lebih rendah, dan produksi gula Brasil yang lebih tinggi.
Harga gula mentah kontrak bulan Mei akhir perdagangan bursa New York ditutup turun 0,09 atau 0,77% pada harga $12,48 per lb. Namun untuk harga gula putih kontrak bulan Mei yang terpantau di bursa London ditutup turun 2.90 atau 0,86% pada harga $332.50.
Sebelumnya diawal perdagangan mendapat tekanan dari penurunan awal real Brasil ke level terendah 3 bulan yang baru, tetapi kemudian gula kemudian menemukan beberapa dukungan mendasar karena real lebih dari memulihkan kerugiannya dan menutup hari naik + 0,7%.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga gula di ICE New York berpotensi rebound oleh proyeksi kenaikan harga minyak mentah.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang