(Vibiznews – Commodity) – Harga gula mentah berjangka yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional ICE New York yang berakhir hari Kamis (28/03) turun dari posisi tertinggi 4 hari yang dicapai awal perdagangan. Demikian juga untuk harga gula putih di bursa ICE London turun ke level terendah 1-1/2 bulan setelah sempat anjlok ke posisi terburuk 2-3/4 bulan.
Harga gula mengalami pelemahan setelah Real Brasil anjlok 1,6% ke level terendah baru 5-3/4 bulan karena masalah politik di Brasil dengan pemerintah Bolsonaro yang baru. Real Brasil yang lebih lemah vs dolar mendorong penjualan gula oleh produsen Brasil dalam dolar yang lebih kuat, berpotensi meningkatkan pasokan gula global.
Sebelumnya harga gula menemukan dukungan lanjutan pada hari Rabu pagi dari laporan Unica pada hari Selasa bahwa output gula South-Center Brasil pada paruh pertama Maret turun -81,0% menjadi 9.000 MT dari 48.000 MT pada periode tahun sebelumnya. Penurunan produksi disebabkan oleh fakta bahwa hanya 27 pabrik gula dibuka pada awal Maret versus 50 pabrik tahun lalu dan bahwa ada cuaca basah yang menghambat kerja lapangan.
Meskipun penurunan dalam produksi Brasil pada awal Maret, bagaimanapun konsensus menurut sebuah survei oleh Platts untuk produksi gula Center-South Brasil yang kuat pada tahun pemasaran mendatang 2019/20 (mulai 1 April) naik 7,7% yoy menjadi 28,5 MMT, dirilis pada hari Senin.
Harga gula mentah kontrak bulan Mei akhir perdagangan bursa New York ditutup turun 0,01 atau 0,08% pada harga $12,58 per lb setelah sempat naik ke posisi 12,73 yang merupakan tertinggi 4 hari. Demikian untuk harga gula putih kontrak bulan Mei yang terpantau di bursa London ditutup turun 1,50 atau 0,45% pada harga $330.10 yang merupakan harga terendah 1-1/2 Bulan.
Faktor bearish lainnya yaitu prakiraan cuaca Brasil jangka pendek yang kering akan menguntungkan untuk memungkinkan kemajuan panen tebu meskipun beberapa hujan ringan diperkirakan pada awal April. Kemudian harga gula juga mendapat tekanan dari anjloknya harga minyak dunia.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga gula di ICE New York berpotensi turun terus oleh proyeksi lemahnya Real Brasil dan anjloknya harga minyak mentah.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang