(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York dan berakhir pada hari Selasa (09/04) naik ke level 3 bulan . Demikian juga untuk harga kakao di bursa ICE London rally ke posisi tertinggi 8-1/2 bulan.
Harga kakao di New York awal perdagangan sempat bergerak negatif dan kemudian bangkit kembali oleh musim hujan di Afrika Barat yang memicu kekhawatiran panen. Nanmun secara fundamental masih tetap bearish pada pasokan kakao yang memadai oleh peningkatan pasokan.
Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia, melaporkan bahwa petani Pantai Gading mengirim 1,706 MMT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober-7 April, naik 14,1% dari waktu yang sama tahun lalu. Dewan Kakao Ghana, Jumat lalu juga melaporkan bahwa pembelian kakao dari petani Ghana (produsen kakao terbesar kedua di dunia) untuk 25 minggu pertama panen (5 Oktober hingga 28 Maret) naik 5,5% y/y menjadi 693.685 MT.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Maret di ICE New York ditutup naik 17 poin atau 0,70 persen pada posisi $2430 per ton. Untuk harga kakao berjangka kontrak bulan Maret bursa London ditutup turun 15 poin atau 0,83% berada pada posisi 1795 pound per ton.
Turunnya harga kakao di bursa ICE London dipengaruhi oleh posisi kurs poundsterling yang meningkat terhadap dolar AS, pasalnya perdagangan kakao di ICE London menggunakan denominasi poundsterling.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga kakao di ICE New York berpotensi retreat, demikian juga pada harga kakao di London akan lemah lagi oleh kuatnya kurs poundsterling sebagai denominasi ICE London.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang