Harga Minyak Merangkak Naik Setelah Terpukul Oleh Laporan API

619

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah pada perdagangan komoditas akhir sesi Asia hari Rabu (10/04)   merangkak lebih tinggi  didukung oleh pengurangan pasokan oleh klub produsen OPEC dan sanksi AS terhadap eksportir minyak Iran dan Venezuela, tetapi dibatasi oleh ekspektasi bahwa pelambatan ekonomi dan pasokan minyak mentah AS.

Harga minyak patokan internasional Brent futures berada di $70,70 per barel yang naik naik 18 sen  atau 0,25 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya. Demikian juga harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 27 sen atau 0,42 persen menjadi $ 64,18 per barel. Baik minyak Brent dan WTI keduanya mencapai tertinggi lima bulan pada hari sebelumnya, sebelum kemudian dipangkas oleh kekhawatiran pertumbuhan global dan laporan API.

Secara keseluruhan, pasar minyak telah diperketat tahun ini oleh sanksi AS terhadap eksportir minyak Iran dan Venezuela, serta pengurangan pasokan oleh klub produsen Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan beberapa produsen tidak terafiliasi seperti Rusia. Sehingga harga minyak mentah berjangka  Brent dan WTI telah meningkat masing-masing sekitar 40 persen dan 30 persen sejak awal tahun.

Produksi minyak Venezuela diperkirakan telah turun dari 1,19 juta barel per hari pada Oktober menjadi 890.000 barel per hari pada Maret, sementara output dari Iran turun dari 3,33 juta barel per hari menjadi 2,71 juta barel per hari. Penurunan dari kedua negara yang dikecualikan ini menyumbang hampir 47 persen dari pengurangan yang terlihat dari OPEC.

Meskipun ada pemotongan yang dipimpin OPEC, tidak semua daerah memiliki pasokan yang terbatas. Produksi minyak di Amerika Serikat telah meningkat lebih dari 2 juta barel per hari sejak awal 2018, ke rekor 12,2 juta barel per hari. Semalam American Petroleum Institute (API) laporkan pasokan minyak mentah AS naik 4,1 juta barel dalam seminggu hingga 5 April, menjadi 455,8 juta barel.

Di sisi permintaan, ada kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi akan segera menekan konsumsi bahan bakar. IMF pada hari Selasa memperingatkan bahwa ekonomi global melambat lebih dari yang diharapkan dan bahwa penurunan tajam mungkin menjulang.

Untuk pergerakan harga minyak mentah WTI selanjutnya secara teknikal, analyst Vibiz Research memperkirakan pergerakan harga minyak akan berada pada posisi resisten kuatnya  di 64.57 – 65.25. Namun jika terjadi pergerakan negatif akan turun menuju posisi support  di 63.50 – 62.80.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here