(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi Arabika berjangka di bursa komoditas internasional New York pada penutupan perdagangan Kamis (18/04) anjlok parah ke posisi terburuk 14-1/2 tahun. Demikian juga untuk harga kopi Robusta di bursa ICE London melemah cukup signfikan ke posisi atas terendah 3-tahun Kamis lalu.
Pasokan global yang melimpah membuat harga kopi tetap defensif setelah ICO pada 4 April lalau menaikkan perkiraan surplus kopi global 2018/19 menjadi 3,1 juta kantong dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,29 juta kantong. Juga, penurunan dalam Real Brasil ke level terendah 2 minggu baru terhadap dolar semakin menekan harga kopi karena real yang lebih lemah mendorong penjualan ekspor oleh produsen kopi Brasil.
Persediaan saat ini meningkat karena persediaan kopi yang dipantau ICE sedikit di bawah tinggi 4-3/4 tahun 2,503 juta tas dari 25 Maret. Laporan Senin dari Somar Meteorologia juga menunjukkan bahwa curah hujan di Minas Gerais, kopi arabika terbesar di Brazil tumbuh wilayah, adalah 64,3 mm dalam seminggu terakhir atau 346% dari rata-rata historis.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Mei 2019 bursa New York ditutup turun 3,45 atau 3,81% dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $87.05 per lb. Sedangkan harga kopi robusta kontrak bulan Mei ditutup turun 16 poin atau 1,14% dari perdagangan sebelumnya pada $1385 per ton.
Faktor positif untuk kopi robusta adalah data Rabu lalu dari Departemen Umum Bea Cukai Vietnam yang menunjukkan ekspor kopi Jan-Mar Vietnam turun 13,3% y/y menjadi 488.648 MT. Faktor pendukung untuk kopi arabika adalah ramalan Marex Spectron Jumat lalu bahwa pasar kopi global 2019/20 akan meluncur ke defisit 1,6 juta kantong dari surplus kantong 8,0 juta di 2018/19.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika masih akan melemah kembali oleh posisi uang Real Brasil yang lemah.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang