Harga Minyak di Asia Rebound Oleh Pengetatan Produksi Iran

474

(Vibiznews-Commodity) – Harga minyak mentah  yang diperdagangkan akhir sesi Asia hari Kamis (25/04)   sedang bergerak rebound setelah perdagangan sebelumnya retreat dari rekor tinggi pasca laporan EIA dan juga penguatan dolar AS. Harga minyak bergerak naik oleh sentimen berita buruk produsen minyak di Iran dan Venezuela.

Harga minyak mentah berjangka Brent yang merupakan acuan internasional berada di $74,76 per barel yang naik  20 sen  atau 0,3 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya. Demikian juga harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 4 sen  atau 0,06 persen pada posisi $65,92 per barel.

Pengetatan sanksi AS terhadap Iran akan membuat salah satu produsen minyak tersebut mengurangi produksinya mengikuti yang terjadi pada negara produsen yang sudah ditekan saksi AS yaitu Venezuela. Kondisi tersebut menjadi sentimen positif bagi perdagangan minyak berjangka.

Berita terbaru muncul oleh kekhawatiran permintaan minyak menurun setelah Korea Selatan melaporkan pertumbuhan ekonominya menurun di kuartal pertama 2019. Demikian juga dengan kekhawatiran bisnis di Jerman memberikan tekanan baru bagi pergerakan harga minyak mentah.

EIA semalam melaporkan stok minyak mentah AS naik menjadi 5,479 juta barel untuk pekan yang berakhir pada 19 April versus perkiraan 1,255 juta barel. Sebelum itu, data persediaan industri dari API juga menggambarkan peningkatan dalam pasokan minyak  AS.

Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI selanjutnya akan menemui posisi  resisten 66.00 – 67.70.  Namun jika terjadi pergerakan negatif kembali akan mendaki  ke posisi support di 65.23 – 64.80.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here