(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi Arabika berjangka di bursa komoditas internasional New York pada penutupan perdagangan Jumat (26/04) menguat cukup signifikan. Namun untuk harga kopi Robusta di bursa ICE London turun ke posisi terendah kontrak berjangka di level terendah baru 3-tahun.
Harga kopi Arabika bergerak lebih tinggi setelah real Brasil pulih dari level terendah 4-minggu terhadap dolar dan bergerak lebih tinggi. Selain itu mendapat support setelah Somar Meteorologia memperkirakan curah hujan di atas rata-rata di daerah penanaman kopi Brasil bulan depan, yang mungkin menunda panen kopi arabika.
Somar Meteorologia melaporkan hari Senin bahwa curah hujan di Minas Gerais, wilayah penanaman kopi arabika terbesar di Brasil, adalah 44,2 mm dalam sepekan terakhir atau 388% dari rata-rata historis.
Terpangkasnya harga kopi Robusta setelah Radiant Solutions mengatakan hujan menguntungkan sedang terjadi di Vietnam dan Indonesia sehingga meningkatkan hasil kopi. Vietnam adalah petani biji kopi robusta terbesar di dunia.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu bulan Juli 2019 bursa New York ditutup naik 1 poin atau 1,08% dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $93.35 per lb. Sedangkan harga kopi robusta kontrak bulan Juli ditutup turun 1 poin atau 0,07% dari perdagangan sebelumnya pada $1370 per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika turun kembali oleh proyeksi retreat mata uang Brasil terhadap dolar AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang