JCR Terbitkan Outlook Rating Indonesia Dari Stable Menjadi Positive

733

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai stabil dengan langkah-langkah kebijakan yang ditempuh secara konsisten dan tersinergi oleh Bank Indonesia, hal ini meningkatkan kepercayaan investor terhadap ketahanan dan prospek perekonomian Indonesia ke depan. Itu sebabnya Lembaga pemeringkat Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR) memperbaiki Outlook Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari Stable menjadi Positive, sekaligus mengafirmasi rating pada BBB (Investment Grade) pada tanggal 26 April 2019.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyambut baik perbaikan outlook peringkat Indonesia tersebut. Rating Indonesia tersebut mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang solid ditopang oleh konsumsi domestik, level defisit anggaran dan utang pemerintah yang terjaga, resiliensi terhadap gejolak eksternal yang didukung oleh kebijakan nilai tukar fleksibel dan akumulasi cadangan devisa. Selanjutnya, terdapat beberapa faktor yang mendukung perbaikan outlook dari Sovereign Credit Rating Indonesia, demikian dilansir dari Bank Indonesia.

Pertama, Pemerintah Republik Indonesia dinilai berhasil merumuskan rencana pembangunan infrastruktur dalam skala besar dan secara kuat diarahkan untuk mengatasi kebutuhan infrastruktur yang menjadi hambatan dalam pertumbuhan ekonomi. Rencana tersebut terus berjalan dengan perkembangan yang melebihi ekspektasi JCR dan landasan ekonomi semakin diperkuat untuk mengakselerasi pertumbuhan dalam jangka menengah panjang.

Kedua, Pemerintah Republik Indonesia juga dinilai berhasil meningkatkan anggaran untuk infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia serta membatasi defisit anggaran dengan mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Ketiga, kemungkinan peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui keberlanjutan inisiatif reformasi.

Lebih lanjut, Bank Indonesia dinilai telah meningkatkan kemampuan respon kebijakannya. Bauran kebijakan yang terdiri dari peningkatan suku bunga kebijakan secara kumulatif sebesar 175 bps sejak Mei 2018 dan relaksasi kebijakan makroprudensial telah memungkinkan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas eksternal.

Selanjutnya, JCR meyakini bahwa Pemerintah Republik Indonesia akan menjaga disiplin fiskal dalam mendorong konsolidasi fiskal. Pemerintah telah mengumumkan rencana untuk menjaga rasio defisit anggaran pada kisaran 1,5% dari PDB dan menurunkan rasio utang Pemerintah terhadap PDB dari 29,8% di 2018 menjadi 26-27% di tahun 2022. Selain itu, kondisi sektor perbankan masih tetap sehat, dengan rasio kecukupan modal (CAR) dan rasio kredit bermasalah (NPL) di akhir 2018, masing-masing sebesar 23% dan 2,4%.

 

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting

Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here