(Vibiznews – Commodity) – Harga gula mentah berjangka yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional ICE New York yang berakhir hari Rabu (01/05) ditutup menguat sedikit diatas posisi terendah 1 bulan. Demikian juga harga gula putih di bursa ICE London menguat sedikit diatas posisi terendah 1 pekan.
Harga gula terpantau sedang mengikuti pergerakan harga minyak mentah yang sempat bergerak sangat kuat namun terpangkas kembali, demikian dengan harga gula baik di ICE New York dan London sempat melompat ke posisi tinggi namun turun kembali. Harga minyak mentah yang lebih kuat menguntungkan harga etanol dan mungkin mendorong pabrik gula Brasil mengalihkan lebih banyak tebu ke arah produksi etanol daripada produksi gula, sehingga menurunkan pasokan gula.
Pekan lalu harga gula membukukan tertinggi 1 bulan di tengah permintaan yang kuat untuk etanol Brasil setelah Unica melaporkan total penjualan Brasil untuk etanol hidro melonjak serta laporan dari Conab yang menunjukkan output gula Brasil 2018/19 turun ke level terendah 11-tahun.
Harga gula mentah kontrak bulan Juli akhir perdagangan bursa New York ditutup naik 0,01 poin atau 0,08% pada harga $12,34 per lb. Namun untuk harga gula putih kontrak bulan Agustus yang terpantau di bursa London ditutup naik 0,40 poin atau 0,12% pada harga $334.90.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga gula di ICE New York berpotensi retreat oleh proyeksi penurunan harga minyak mentah dan Real Brasil.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang