(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York dan berakhir pada hari Kamis (02/05) masih lemah dalam 2 hari berturut dari posisi tertinggi sepekan. Namun untuk harga kakao di bursa ICE London terjun dari posisi tertinggi 9-1/2 bulan.
Turunnya harga kakao dalam sesi perdagangan karena pasokan di gudang ICE naik ke tertinggi 7-3/4 bulan dari 4,432 juta kantong.Selanjutnya terindikasi produksi kakao yang kuat di Afrika Barat setelah data pemerintah Pantai Gading pada hari Senin menunjukkan bahwa petani kakao Pantai Gading mengirim 1,84 MMT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober-28 April, naik 15,7% dari waktu yang sama tahun lalu.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Juli di ICE New York ditutup turun 54 poin atau 1,87 persen pada posisi $2315 per ton. Untuk harga kakao berjangka kontrak bulan Juli bursa London ditutup turun 27 poin atau 1,50 persen berada pada posisi 1772 pound per ton.
Sentimen positif untuk harga kakao datang dari kekhawatiran akan kondisi kering di Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia. Data dari Pusat Prediksi Iklim AS menunjukkan curah hujan di bawah rata-rata di Pantai Gading selama 21-27 April.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga kakao di ICE London rebound yang didukung oleh laporan cuaca di Afrika Barat.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang



