Harga Minyak di Asia Berusaha Tembus Kegelisahan Pasar

484

(Vibiznews-Commodity) – Harga minyak mentah yang diperdagangkan pada sesi Asia hari Selasa  (07/05) retreat dari rally perdagangan sebelumnya oleh bangkitnya kegelisahan pelaku pasar atas sanksi AS terhadap eksportir minyak Iran dan Venezuela, ditambah bangkitnya tensi perang dagang AS-China.

Harga minyak mentah berjangka Brent atau harga acuan minyak internasional berada di $71,22 per barel  yang  turun  9 sen atau 0,13 persen dari penutupan sesi Amerika beberapa saat lalu. Demikian juga harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 42 sen atau 0,70 persen berada di $62,20 per barel.

Amerika Serikat memperketat sanksi terhadap ekspor minyak Iran dan pada hari Senin mengatakan akan meningkatkan kehadiran militernya di Timur Tengah. Teheran  menentang sanksi ini dan mencoba untuk terus menjual minyak di  pasar gelap. Iran juga telah mengancam  tindakan timbal balik  terhadap sanksi AS, yang dapat berarti memulai kembali beberapa program nuklirnya.

Di luar Iran, krisis di Venezuela juga telah mengganggu pasokan minyak dari anggota OPEC ini, dengan Washington memberikan sanksi minyak pada pemerintah Venezuela di bawah Presiden Nicolas Maduro.

Meskipun demikian, masih ada faktor-faktor yang membuat harga minyak tidak naik lebih lanjut. Salah satunya meningkatnya pasokan dari Amerika Serikat dan pertumbuhan permintaan minyak global masih melambat yang diperparah tensi perang dagang  AS-China.

Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI selanjutnya akan  mendaki  ke resisten 63.50 – 64.70. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan turun ke posisi support di 60.72 – 58.83.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here