(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York dan berakhir pada hari Rabu (08/05) ke posisi terendah dalam 1 minggu. Demikian juga harga kakao di bursa ICE London anjlok parah ke posisi terendah sepekan.
Harga kakao yang diperdagangkan anjlok parah karena pasokan yang cukup dan produksi yang kuat. Stok gudang yang dipantau ICE naik ke level tertinggi 8-1/4 bulan pada hari Selasa dari 4,497 juta kantong. Kemudian juga produksi kakao yang kuat setelah pemerintah Pantai Gading pada hari Senin melaporkan bahwa petani kakao Pantai Gading mengirim 1,87 MMT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober – 5 Mei, naik 16,1% dari waktu yang sama tahun lalu.
Dewan Kakao Ghana juga menunjukkan bahwa produksi kakao di Ghana kuat karena pembelian kakao dari petani Ghana selama 29 minggu pertama panen (5 Oktober hingga 25 April) naik 4,3% y/y hingga 717.605 MT. Selain itu, data dari Pusat Prediksi Iklim AS menunjukkan sebagian besar curah hujan normal di Pantai Gading selama 28 April-4 Mei.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Juli di ICE New York ditutup melemah tajam sebesar 39 poin atau 1,67 persen pada posisi $2301 per ton. Untuk harga kakao berjangka kontrak bulan Juli bursa London ditutup turun 29 poin atau 1,64% ke posisi $1736 per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga kakao berpotensi turun kembali oleh laporan pasokan di Afrika Barat.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang