(Vibiznews – Commodity) – Harga gula mentah berjangka yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional ICE New York yang berakhir hari Kamis (09/05) anjlok lagi ke posisi terendah 7-1/4 bulan. Demikian juga untuk harga gula putih di bursa ICE London anjlok lagi ke posisi terendah 7 bulan.
Harga gula dijual setelah berita perkiraan dari Conab bahwa produksi gula Brasil 2019/20 akan naik 17,4% y/y ke 34,1 MMT dan bahwa pabrik gula Brasil akan meningkatkan persentase peremukan tebu untuk menghasilkan gula menjadi 39,1% dari 34,9% pada 2018/19.
Laporan lain yang menunjukkan produksi gula yang lebih tinggi adalah estimasi Jumat lalu oleh Asosiasi Pabrik Gula India (ISMA) bahwa produksi gula India 2018/19 akan naik 1,5% y/y menjadi 33 MMT. Juga, pasokan gula melimpah setelah Kementerian Perdagangan Brasil melaporkan Kamis lalu bahwa ekspor gula Brazil Apr melonjak 24% y/y menjadi 1,26 MMT.
Harga gula mentah kontrak bulan Juli akhir perdagangan bursa New York ditutup turun 0,30 poin atau 2,51% dari perdagangan sebelumnya pada harga $11,65 per lb. Demikian juga untuk harga gula putih kontrak bulan Agustus yang terpantau di bursa London ditutup turun 6,60 poin atau 2,01% dari perdagangan sebelumnya di 321.70 per lb.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga gula di ICE New York dapat naik kembali oleh kenaikan harga minyak mentah penguatan kurs Real Brasil.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang