(Vibiznews-Commodity) – Harga minyak mentah yang diperdagangkan pada sesi Asia hari Kamis (09/05) bergerak turun di tengah kekhawatiran atas meningkatnya pertempuran perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina, meskipun ada kejutan penurunan persediaan minyak mentah AS.
Harga minyak mentah berjangka Brent atau harga acuan minyak internasional berada di $69,56 per barel yang turun 67 sen atau 0,95 persen dari penutupan sesi Amerika beberapa saat lalu. Demikian juga harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 59 sen atau 0,95 persen berada di $61,40 per barel.
Perang perdagangan China-AS telah membebani harga minyak minggu ini karena meningkatnya ketegangan antara dua negara ekonomi terbesar di dunia dapat mempengaruhi prospek ekonomi global. Selain itu juga China merupakan konsumen minyak dunia terbesar, dimana impor minyak mentah China pada April mencapai rekor untuk bulan ini, yaitu 10,6 juta barel per hari (bph).
Meskipun demikian, harga minyak telah didukung oleh tanda-tanda pasokan global yang lebih ketat di belakang pengurangan produksi oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, termasuk Rusia. Pasokan global juga diperketat oleh sanksi AS terhadap Venezuela dan Iran.
Pendukung harga terbaru datang dari penurunan persediaan minyak mentah AS yang tak terduga menurut laporan mingguan EIA, persediaan minyak mentah AS turun 4 juta barel dalam minggu hingga 3 Mei.
Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI selanjutnya akan turun ke posisi support di 61.12 – 60.38. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan mendaki ke resisten 62.42 – 63.10.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang