(Vibiznews-Commodity) – Harga minyak mentah yang diperdagangkan pada sesi Asia hari Jumat (10/05) sedang bergerak memangkas kenaikan awal sesi Asia setelah kenaikan tarif Presiden AS Donald Trump atas barang-barang Cina senilai $200 miliar mulai berlaku, meningkatkan perselisihan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia dan konsumen minyak.
Harga minyak sempat naik lebih dari 1 persen karena optimisme meningkat bahwa tarif akan dihindari setelah AS mengatakan Trump menerima surat dari Presiden China Xi Jinping. Dengan tidak adanya langkah dari pemerintahan Trump untuk membalikkan kenaikan tersebut, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS memberlakukan bea 25% baru pada kargo yang terikat di AS yang meninggalkan China setelah pukul 00:01 waktu setempat atau siang ini.
Harga minyak mentah berjangka Brent berada di $70,80 per barel, yang naik 38 sen atau 0,54 persen dari perdagangan hari sebelumnya setelah sempat naik ke setinggi $ 71,18 per barel. Demikian juga harga minyak mentah berjangka WTI AS berada di $62,10 per barel, naik 52 sen atau 0,84 persen , setelah sempat naik ke $ 62,52 per barel.
Terobosan dalam perdagangan antara dua konsumen minyak terbesar dunia kemungkinan akan berdampak pada permintaan minyak. Kedua negara bergabung untuk membuat 34 persen dari konsumsi minyak global selama kuartal pertama 2019, menurut data dari Badan Energi Internasional.
Selain itu juga EIA memperkirakan permintaan minyak global akan naik 1,4 juta barel per hari tahun ini, dan jika negoisasi gagal maka permintaan tersebut dapat anjlok dikarenakan China merupakan konsumen terbesar dunia.
Kekhawatiran meningkatnya pasokan minyak pada laporan meningkatnya stok bersama dengan dampak potensial pada permintaan telah mendorong harga minyak lebih rendah untuk minggu ini. Namun upaya Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengurangi produksi untuk mengurangi persediaan global telah mendukung harga.
Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI selanjutnya dapat turun ke posisi support di 60.87 – 60.15. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan kembali mendaki ke resisten 62.81 – 63.50.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang