Harga Gula Naik 2 Hari Berturut Karena Perkiraan Defisit GLobal

828

(Vibiznews – Commodity) – Harga gula mentah berjangka yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional ICE New York yang berakhir hari  Rabu (15/05) kembali ditutup naik. Demikian juga untuk  harga gula putih di bursa ICE London ditutup lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya.

Harga gula bergerak lebih tinggi karena prospek defisit gula global tahun kedua yang dilaporkan Peneliti INTL FCStone.  Defisit gula 2019/20 global diperkirakan -5,7 MMT setelah defisit gula 2018/19 global -300.000 MT.

FCStone juga memproyeksikan bahwa produksi gula 2019/20 global akan turun  1,9% y/y menjadi 182,2 MMT karena output gula Thailand 2019/20 turun 8,8% y/y menjadi 13,5 MMT dan output gula India 2019/20 turun 15% y/y hingga 28,6 MMT karena penanaman dan curah hujan di bawah rata-rata.

Faktor pendukung lain untuk harga gula  yaitu kenaikan harga minyak mentah dan real Brasil. Harga minyak mentah yang lebih tinggi adalah positif untuk harga etanol dan mungkin mendorong pabrik gula Brasil untuk mengalihkan lebih banyak tebu ke arah produksi etanol daripada produksi gula, sehingga mengurangi pasokan gula. Real Brasil yang kuat mencegah penjualan ekspor oleh produsen gula Brasil.

Harga gula mentah kontrak bulan Juli akhir perdagangan bursa New York ditutup naik  0.10 poin atau 0.84% dari perdagangan sebelumnya pada harga $11,94 per lb. Demikian juga untuk harga gula putih kontrak bulan Agustus yang terpantau di bursa London ditutup naik 2,2 poin atau 0.67% dari perdagangan sebelumnya di 328.60 per lb.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga gula di ICE New York dapat turun lagi oleh proyeksi  pelemahan harga minyak mentah.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here