(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York dan berakhir pada hari Rabu (15/05) bangkit dari perdagangan sebelumnya. Berbeda dengan harga kakao di bursa ICE London turun ke posisi terendah 1-1/2 bulan.
Kenaikan harga kakao di New York dipicu oleh kondisi kering di Pantai Gading dari Pusat Prediksi Iklim AS menunjukkan curah hujan di bawah rata-rata di Pantai Gading selama 5-11 Mei. Namun anjloknya harga kakao di London dipicu oleh penurunan poundsterling dalam GBPUSD ke level terendah 2 minggu.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Juli di ICE New York ditutup naik 6 poin atau 0.26 persen pada posisi $2293 per ton. Untuk harga kakao berjangka kontrak bulan Juli bursa London ditutup turun 22 poin atau 1.29% ke posisi $1680 per ton.
Kenaikan harga kakao dalam waktu dekat tampaknya dibatasi oleh produksi kakao yang kuat di Afrika Barat seperti yang dilaporkan pemerintah Pantai Gading dan Ghana sebelumnya, selain itu juga akan ditekan laporan persediaan kakao di gudang yang dipantau ICE naik ke level tertinggi 8-1/2 bulan Kamis lalu dari 4,529 juta kantong.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kakao berpotensi turun kembali oleh laporan pasokan di Afrika Barat.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang