(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi Arabika berjangka di bursa komoditas internasional New York pada penutupan perdagangan Rabu (15/05) bergerak naik untuk 2 hari berturut. Namun untuk harga kopi Robusta di bursa ICE London turun dari posisi tertinggi 2 pekan.
Harga kopi arabika bergerak lebih tinggi di tengah kekhawatiran bahwa hujan deras di Minas Gerais, wilayah penghasil kopi terbesar di Brasil, akan menunda panen dan pengeringan biji kopi Brasil. Somar Meteorologia memperkirakan hujan hingga 70 mm (2,8 inci) di Minas Gerais hingga 18 Mei.
Namun keuntungan pada Juli kopi arabika terbatas pada kelemahan Real Brasil yang turun ke level terendah 7-1/2 bulan terhadap dolar serta data yang menunjukkan pasokan berlimpah setelah Cecafe melaporkan Jumat lalu bahwa ekspor kopi arabika Apr Brasil melonjak 24,3% y/y menjadi 2,52 juta kantong.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu bulan Juli 2019 bursa New York ditutup naik 0,35 poin atau 0,38% dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $91.30 per lb. Sedangkan harga kopi robusta kontrak bulan Juli di London ditutup turun 17 poin atau 1,22% dari perdagangan sebelumnya ke posisi 1.375 per lb.
Faktor bullish untuk kopi robusta adalah pasokan yang lebih ketat dari Vietnam, produsen kopi robusta terbesar di dunia, setelah data Kamis lalu dari Departemen Bea Cukai Vietnam menunjukkan bahwa ekspor kopi Vietnam selama Januari-April adalah 631.946 MT, turun -13,1% y/y.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika berpotensi turun lagi oleh pelemahan Real Brasil serta laporan Cecafe.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang