(Vibiznews-Commodity) – Harga minyak mentah yang diperdagangkan pada sesi Asia hari Rabu (22/05) menurun setelah Arab Saudi menegaskan untuk menjaga keseimbangan pasar dan mencoba untuk mengurangi ketegangan di Timur Tengah, sementara data industri menunjukkan peningkatan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah AS.
Harga minyak berjangka Amerika atau West Texas Intermediate (WTI) berada di $62,69 per barel, yang melemah 36 sen atau 0,57% dari penutupan perdagangan sebelumnya. Demikian minyak mentah berjangka acuan internasional atau minyak Brent turun 40 sen atau 0,55% berada di $71,86 per barel.
Dewan menteri Arab Saudi mengulangi komitmen negara itu untuk menyeimbangkan pasar minyak global dan mencegah konflik regional di tengah ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat. Sebelumnya Presiden AS Donald Trump pada hari Senin mengancam Iran dengan kekuatan besar jika menyerang kepentingan AS di Timur Tengah.
Tekanan kuat untuk anjloknya harga minyak oleh laporan American Petroleum Institute bahwa stok minyak mentah AS naik secara tak terduga minggu lalu, sebesar 2,4 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 599.000 barel.
Untuk pergerakan selanjutnya harga minyak WTI diperkirakan akan melanjutkan pergerakan positifnya ke posisi support di 62.40 – 61.85. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik ke posisi resisten di 63.47 – 64.10.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang