(Vibiznews – Commodity) – Harga gula mentah berjangka yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional ICE New York yang berakhir hari Jumat (24/05) turun dari posisi tinggi 6 hari. Demikian juga untuk harga gula putih di bursa ICE London ditutup turun ke posisi terendah sepekan.
Harga gula bergerak lebih rendah karena anjloknya harga minyak mentah yang dapat mendorong pabrik-pabrik gula Brasil untuk mengalihkan lebih banyak penghancuran tebu ke arah produksi gula daripada produksi etanol, ini meningkatkan pasokan gula.
Awal pekan harga gula di New York jatuh ke level terendah 7-1/2 bulan dan Gula berjangka di London turun ke level terendah 9-bulan karena prospek pasokan global yang melimpah. Asosiasi Pabrik Gula India memperkirakan stok gula India dapat mencapai rekor tertinggi 14,7 MMT pada 30 September, dan Meir Commodities India Pvt memproyeksikan India akan meningkatkan ekspor gula 2019/20 menjadi 6 MMT dari 3 MMT yang diekspor tahun ini untuk mengurangi cadangan gula berlebihan.
Harga gula mentah kontrak bulan Juli akhir perdagangan bursa New York ditutup turun 0,05 poin atau 0,43% dari perdagangan sebelumnya pada harga $11,57 per lb. Demikian juga untuk harga gula putih kontrak bulan Agustus yang terpantau di bursa London ditutup turun 0,7 poin atau 0,22% dari perdagangan sebelumnya di 322.10 per lb.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga gula di ICE New York akan rebound oleh proyeksi kenaikan harga minyak mentah.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang