(Vibiznews – Commodity) – Harga gula mentah berjangka yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional ICE New York yang berakhir hari Kamis (30/05) kembali naik dan berada di posisi tinggi 2 pekan. Demikian juga untuk harga gula putih di bursa ICE London ditutup mendaki ke posisi tertinggi 10 hari.
Harga gula bergerak lebih tinggi dipicu oleh rally Real Brasil ke posisi tertinggi 2 minggu yang memicu bargain hunting gula berjangka serta pengaruh laporan ekspor gula UE yang lebih kecil, selama 21 Oktober turun 51% menjadi 1,18 MMT dari 2,43 MMT setahun sebelumnya.
Pekan lalu juga dilaporkan produksi gula Brasil Center-South 2019/20 di paruh pertama Mei turun 16,34% y/y menjadi 1,595 MMT dengan persentase tebu yang digunakan untuk gula jatuh ke 36,22% dari 36,48% tahun lalu dan persentase tebu yang digunakan untuk peningkatan produksi etanol menjadi 63,78% dari 63,52% tahun lalu.
Harga gula mentah kontrak bulan Juli akhir perdagangan bursa New York ditutup naik 0,12 poin atau 1,02% dari perdagangan sebelumnya pada harga $11,87 per lb. Demikian juga untuk harga gula putih kontrak bulan Agustus yang terpantau di bursa London ditutup naik 0.30 poin atau 0.09% dari perdagangan sebelumnya di 325.90 per lb.
Posisi harga selanjutnya akan dibayangi oleh laporan Conab yang memproyeksikan bahwa produksi gula Brasil 2019/20 akan naik 17,4% y/y menjadi 34,1 MMT dan pabrik gula Brasil akan meningkatkan persentase penghancuran tebu untuk menghasilkan gula menjadi 39,1% dari 34,9% pada 2018/19.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga gula di ICE New York akan retreat oleh laporan Conab dan juga retreat harga minyak mentah.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang