(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York dan berakhir pada hari Selasa (04/06) ambruk ke posisi terendah 2 pekan yang bearish 5 hari berturut. Demikian juga untuk harga kakao di bursa ICE London ditutup turun pada level terendah 1-1/2 pekan.
Harga kakao anjlok cukup parah dipicu oleh laporan data produksi kakao yang kuat dari Pantai Gading, yang menunjukkan bahwa petani kakao Pantai Gading mengirim 2.0 MMT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober – 2 Juni, naik 17,6% dari waktu yang sama tahun lalu.
Harga kakao sudah defensif sejak pekan lalu setelah Organisasi Kakao Internasional (ICCO) menaikkan perkiraan produksi kakao global 2018/19 sebesar 0,7% menjadi 4,82 MMT dari perkiraan sebelumnya 4,49 MMT.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Juli di ICE New York ditutup turun 49 poin atau 2,04 persen pada posisi $2351 per ton. Namun untuk harga kakao berjangka kontrak bulan Juli bursa London ditutup turun 34 poin atau 1.90% ke posisi $1751 per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kakao kakao di ICE berpotensi rebound secara teknikal oleh aksi bargain hunting pasar setelah jatuh di posisi yang rendah.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang