Meski Arab Beri Harapan, Harga Minyak Terjun ke Harga Terendah 4 Bulan

519

(Vibiznews-Commodity) – Harga minyak mentah berjangka mengakhiri perdagangan sesi  awal pekan beberapa saat lalu Selasa (04/06) kembali ditutup lemah setelah sempat bergerak fluktuatif. Harga minyak sempat terjun ke posisi harga terendah 4 bulan dan naik ke posisi resistennya merespon  komentar Saudi bahwa OPEC akan memperpanjang pemotongan pasokan.

Namun sentimen positif tersebut tidak lama dikarenakan sentimen pelemahan sebelumnya akan kekhawatiran akan serangan tarif AS di Cina dan Meksiko kembali menguasai psikologi pasar.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 0,90 persen  pada $52,85 per barel, terjun ke harga penutupan terlemah sejak 12 Februari. Sebelumnya harga minyak WTI sempat mencapai tertinggi $54,63 per barel.

Untuk harga minyak mentah berjangka acuan internasional atau minyak mentah Brent turun 71 sen  atau 1,2% menjadi $61,28 per barel, terjun ke level terendah empat bulan. Harga turun lebih dari 3% pada hari Jumat, dengan kontrak berjangka bulan Mei mencatat kerugian bulanan terbesar dalam enam bulan.

Harga minyak mentah Brent telah turun hampir 20% dari puncaknya pada tahun 2018 karena pasokan global semakin ketat menyusul pembatasan produksi oleh OPEC dan Rusia, serta pengurangan ekspor Iran dan Venezuela karena sanksi AS.

Berita terbaru semalam disebut Arab Saudi memberi sinyal bahwa OPEC bersama dengan Rusia, akan terus mengelola pasokan minyak mentah global untuk menghindari surplus. Menteri Energi Khalid al-Falih dikutip dari surat kabar Arab News menyatakan, Arab dan OPEC  akan melakukan apa yang diperlukan untuk menjaga stabilitas pasar setelah Juni. Dan itu berarti akan menurunkan terus pasokan dari levelnya yang sekarang tinggi.

Kekhawatiran bahwa perang perdagangan AS-Cina, dan ancaman tarif terhadap Meksiko dari Amerika Serikat, bagaimanapun akan mengurangi permintaan minyak mentah global sehingga membebani harga minyak.

Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI selanjutnya berusaha naik mendaki  ke resisten 54.15 – 55.28. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan menemui posisi  support di 51.95 – 51.05.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here