(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York dan berakhir pada hari Rabu (12/06) terjun dari posisi tertinggi 1 tahun yang dicapai awal sesi. Namun untuk harga kakao di bursa ICE London bertahan kuat di posisi tinggi 1 tahun.
Harga kakao ditutup bervariasi dengan harga kakao ICE New York retreat dari rally 5 hari berturut akibat aksi profit taking pasar. Sentimen yang mempengaruhi profit taking yaitu laporan prakiraan cuaca yang diperbarui menunjukkan kondisi yang lebih kering terjadi di Pantai Gading selama minggu depan, yang meredakan kekhawatiran tanaman dan mendorong likuidasi panjang dalam berjangka kakao.
Secara fundamental terdapat katalis positif oleh wabah virus tunas bengkak di Ghana yang menyebabkan buah kakao berbentuk tidak normal yang menyebabkan hasil lebih rendah. Faktor bullish potensial lainnya untuk harga kakao adalah tindakan yang mungkin dilakukan oleh regulator kakao Pantai Gading Le Conseil du Cafe-Cacao dan Dewan Kakao Ghana untuk menetapkan dasar bagi harga kakao di mana produsen kakao dapat memutuskan untuk tidak menjual biji mereka jika harga tidak memenuhi harga minimum yang ditetapkan oleh regulator kakao.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Juli di ICE New York ditutup turun 5 poin atau 0,20 persen pada posisi $2539 per ton. Namun untuk harga kakao berjangka kontrak bulan Juli bursa London ditutup naik 4 poin atau 0,22% ke posisi $1836 per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kakao di ICE berpotensi kuat kembali oleh wabah virus tunas di Afrika Barat.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang