(Vibiznews-Commodity) – Harga minyak mentah terpantau stabil pada perdagangan sesi Asia hari Kamis (13/06) setelah merosot sebanyak 4% di sesi sebelumnya ke posisi terendah hampir lima bulan karena penumpukan lebih lanjut dalam stok minyak mentah AS dan kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan yang lebih rendah.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 12 sen atau 0,2% pada 60,09 setelah perdagangan sebelumnya turun 3,7%, yang merupakan penutupan terendah acuan internasional sejak 28 Januari.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS juga naik 12 sen, atau 0,2% pada $51,26. Perdagangan sebelumnya anjlok 4,0% ke posisi penutupan terendah sejak 14 Januari.
Administrasi Informasi Energi (EIA) AS pada hari Rabu melaporkan stok minyak mentah domestik naik secara tak terduga untuk minggu kedua berturut-turut, naik 2,2 juta barel pekan lalu setelah diperkirakan penurunan 481.000 barel.
Goldman Sachs diberitakan mengatakan prospek makroekonomi yang tidak pasti dan produksi minyak yang tidak menentu dari Iran dan lainnya dapat menyebabkan OPEC akan menghentikan pengurangan pasokan.
Namun Menteri energi Uni Emirat Arab, Suhail bin Mohammed al-Mazroui mengatakan pada hari Selasa bahwa anggota OPEC hampir mencapai kesepakatan untuk melanjutkan pengurangan produksi.
Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI selanjutnya berpotensi terus alami penurunan dengan bergerak ke posisi support 50.05 – 49.70. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik menemui posisi resisten 52.37 – 53.45.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang


