Harga Minyak Amerika di Asia Turun Lagi Karena Kekhawatiran Ekonomi Global

426

(Vibiznews-Commodity) – Harga minyak mentah di perdagangan sesi Asia hari Selasa  (18/06)  masih lemah oleh  meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan tanda-tanda bahwa pertumbuhan ekonomi sedang dilanda ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina.

Harga minyak mentah berjangka acuan internasional atau minyak Brent turun 15 sen atau 0,25 persen dari perdagangan sebelumnya ke posisi $60,86 per barel. Perdagangan sebelumnya minyak jenis Brent ini sudah turun 1,7% dari harga akhir pekan lalu karena kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global.

Demikian juga harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berada di posisi $51,72 , yang turun 13 sen atau 0,25 persen dari perdagangan sebelumnya. Harga perdagangan sebelumnya sudah turun 1,1% dari perdagangan akhir pekan.

Ketegangan di Timur Tengah bertambah setelah Menteri Pertahanan AS  Patrick Shanahan mengumumkan pada hari Senin pengerahan sekitar 1.000 tentara ke Timur Tengah untuk tujuan defensif terhadap  ancaman dari Iran.

Federal Reserve New York mengatakan pada hari Senin bahwa ukuran pertumbuhan bisnis di negara bagian New York membukukan rekor penurunan bulan ini ke level terlemah dalam lebih dari 2-1/2 tahun, menunjukkan kontraksi mendadak dalam aktivitas regional. Sentimen bisnis AS telah merosot karena ketegangan  perdagangan  antara China dan Amerika Serikat dan pada tanda-tanda kemunduran di pasar tenaga kerja.

Harga minyak telah turun sekitar 20% sejak tertinggi 2019 yang dicapai pada bulan April, sebagian karena kekhawatiran tentang perang perdagangan AS-China dan data ekonomi yang mengecewakan. Menekan lebih lanjut pada harga minyak, departemen energi AS mengatakan pada hari Senin bahwa produksi minyak serpih diperkirakan akan mencapai rekor pada bulan Juli.

Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI selanjutnya berpotensi terus alami penguatan dengan bergerak ke posisi  support 51.30 – 50.70. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik menemui posisi resisten 52.57 – 53.35.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here