(Vibiznews-Commodity) – Harga minyak mentah di perdagangan sesi Asia hari Jumat (21/06) dibuka naik ke posisi tertinggi 2 pekan dengan minyak mentah Brent menuju kenaikan mingguan pertama dalam lima minggu pada ketegangan di Timur Tengah setelah Iran menembak jatuh drone militer AS. Namun jelang penutupan sesi terpangkas kembali oleh profit taking pasar.
Harga minyak mentah Brent sedang turun 9 sen atau 0,14%, pada $64,22 per barel setelah sempat naik 4% perdagangan sebelumnya ke posisi $65,18. Namun harga minyak mentah West Texas Intermediate AS masih naik 22 sen, atau 0,4%, menjadi $ 56,94 per barel setelah sempat naik 5,4% pada awal sesi di posisi $57,62.
Posisi harga minyak sedang dalam fundamental yang kuat setelah Iran menembak jatuh drone militer AS di jalur lintas internasional, menambah ketegangan yang terjadi kawasan teluk pasca serangan tanker pekan lalu dan rencana pengiriman 1000 tentara AS ke sana.
Kekuatan harga minyak juga mendapat dukungan dari sisi permintaan yang telah membaik, dengan harapan bahwa Federal Reserve AS bersama bank sentral global lainnya akan memangkas suku bunga untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang ada.
Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI selanjutnya berpotensi retreat oleh profit taking ke posisi support 55.96 – 54.30. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik menemui posisi resisten 57.90 – 58.35.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang