(Vibiznews-Commodity) – Harga minyak mentah di perdagangan akhir sesi Asia hari Selasa (25/06) turun di tengah kekhawatiran atas prospek permintaan minyak mentah, tetapi dibatasi setelah Washington mengumumkan sanksi baru terhadap Iran di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Harga minyak berjangka acuan internasional atau minyak mentah Brent turun 57 sen, atau 0,9% pada $64,29 per barel. Pada perdagangan sebelumnya harga ditutup turun 0,5%. Harga minyak mentah berjangka WTI AS turun 58 sen atau 1% menjadi $57,32 per barel, perdagangan sebelumnya ditutup menguat 0,8%.
Harga minyak Brent naik 5% minggu lalu dan minyak mentah WTI AS melonjak 10% setelah Iran menembak jatuh drone AS pada hari Kamis di kawasan Teluk, menambah ketegangan yang dipicu serangan terhadap tanker minyak di daerah itu pada bulan Mei dan awal Juni.
Presiden AS Donald Trump memberikan sanksi kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan pejabat tinggi Iran lainnya, mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran.
Disisi lain Presiden Trump juga mengatakan di Twitter bahwa negara-negara lain harus melindungi pengiriman minyak mereka sendiri di Timur Tengah daripada meminta Amerika Serikat melindungi mereka.
Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI selanjutnya berpotensi turun ke posisi support 56.62 – 55.30. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik menemui posisi resisten 58.20 – 58.95.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang


