ibiznews – Market Mover) Market Mover atau penggerak pasar pada pertengahan minggu ini akan difokuskan pada 4 sentimen utama yang dapat dikatakan mempengaruhi pergerakan pasar global. Keempat sentimen tersebut adalah perang dagang AS-China, ketegangan militer AS-Iran, keputusan suku bunga AS dan data ekonomi.
Yang pertama perkembangan perang dagang AS-China. Rencana pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G-20 di Jepang akhir minggu ini untuk membahas perdagangan AS-China, masih menjadi topik utama yang dicermati oleh investor.
Pada awalnya timbul harapan positif, namun jika menemui jalan buntu, tidak menjadi masalah bagi Trump, yang akan terus meningkatkan tarif bagi barang-barang China. Hal ini berarti perang dagang AS-China terus berlanjut yang memicu kekuatiran pelemahan ekonomi global. Komentar ataupun sentimen yang terkait pertemuan kedua pemimpin ini, bakal mempengaruhi pergerakan pasar, khususnya juga pergerakan pasar minggu depan.
Sentimen kedua adalah ketegangan militer AS-Iran, dimana setelah Iran menembak drone, maka Amerika Serikat mengeluarkan sanksi terbaru bagi Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan tokoh militer senior Iran.
Sentimen ketiga adalah keputusan suku bunga Amerika Serikat. Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan bank sentral AS sedang menilai apakah ketidakpastian ekonomi saat ini menuntut suku bunga yang lebih rendah. Sementara itu Presiden Fed St Louis James Bullard, mengatakan penurunan 50 basis poin suku bunga akan berlebihan. Hal ini memperlihatkan memudarnya ekspektasi untuk penurunan suku bunga Juli.
Sentimen terakhir yang juga penting adalah data ekonomi di beberapa negara yang dapat menggerakkan pasar baik secara internal maupun global.
Data ekonomi penting dari Amerika Serikat yang perlu dicermati minggu ini adalah :
Pada Rabu malam dirilis Durable Goods Orders Mei yang diindikasikan melemah, juga pasokan minyak mentah mingguan oleh EIA yang diindikasikan terjadi penurunan. Pada Kamis malam dirilis data GDP Growth Rate Final Kuartal 1 yang diindikasikan meningkat. Pada Jumat malam akan dirilis data Personal Income dan Spending bulan Mei juga Michigan Consumer Sentiment Juni yang diindikasikan dapat terjadi penurunan.
Dari kawasan Eropa ada data Business Confidence Juni zona Eropa pada Kamis yang diindikasikan turun. Data Inflation Rate Juni Jerman pada Kamis yang diindikasikan stabil. Data GfK Consumer Confidence Inggris pada Jumat yang diindikasikan menurun, dan data GDP Growth Rate Kuartal 1 final Inggris yang diindikasikan meningkat.
Selanjutnya apa pengaruh sentimen-sentimen tersebut bagi pergerakan pasar?
Pada pasar indeks, bursa Wall Street Rabu dinihari berakhir negatif setelah memudarnya optimisme investor untuk penurunan suku bunga AS pasca komentar pejabat The Fed. Untuk selanjutnya berpotensi naik jika Data GDP Growth Rate Q1 terealisir meningkat, namun jika sentimen ketegangan AS-Iran meningkat dan optimisme kesepakatan dagang AS-China dan penurunan suku bunga menurun, akan dapat menekan bursa. Untuk Bursa Asia dan Eropa akan banyak mengikuti pergerakan bursa Wall Street.
Untuk pasar forex, indeks dolar AS dikuatkan dengan memudarnya harapan penurunan suku bunga AS. Indeks dolar AS jika terus naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 96.35-97.15, namun jika turun akan bergerak dalam kisaran support 95.84-95.00. Mata uang lainnya seperti poundsterling dan euro diperkirakan tertekan, namun jika data GDP Growth Rate Q1 Inggris terealisir menguat, akan mengangkat poundsterling. Sedangkan Euro diperkirakan akan melemah, apalagi jika data Business Confidence terealisir lemah. Untuk mata uang Yen berpotensi baik seiring ketegangan AS-Iran juga belum pastinya hasil pembicaraan dagang AS-China.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting